Rabu, 18 Mei 2011

Contoh Pengamalan Budi Luhur

1.             Apabila bertemu dengan tetangga menyapanya.
2.             Apabila melalui sekelompok masyarakat menyapa dengan sopan dan permisi.
3.             Apabila naik kendaraan didalam kampung dengan kecepatan rendah dan tidak menggeber–geberkan (membleyer/ memainkan ) gas dengan suara keras.
4.             Melayat warga yang meninggal dunia dan memberikan sumbangan.
5.             Membantu dan menjenguk warga yang sakit.
6.             Memberikan sumbangan untuk membangun / perbaikan mushola, masjid, sarana pendidikan, jalan, pos kamling, jembatan dan lain-lain.
7.             Ikut serta dalam gotong royong/kerja bakti.
8.             Membantu warga yang terkena bencana alam.
9.             Mengikuti peraturan RT dan aktif memberikan ide-ide yang baik.
10.         Menjaga keamanan lingkungan, misalnya jaga malam.
11.         Minta izin apabila tidak dapat mendatangi undangan pada acara yang sudah rutin.
12.         Apabila ada undangan suatu acara yang bertentangan dengan syariat islam, hendaknya minta izin dengan alasan yang dapat diterima.
13.         Berusaha menjadi penengah dalam kehidupan bermasyarakat, tidak memihak/ngeblok salah satu kelompok.
14.         Apabila mempunyai rejeki yang lebih, jamaah memberi santunan kepada tetangga yang membutuhkan.
15.       Menyadari kekurangan diri sendiri dan mudah memaafkan orang lain. 

Barisan Umat pada hari akhir

BARISAN UMAT NABI MUHAMMAD SAW PADA HARI KIAMAT
1.       BARISAN PERTAMA: Mereka digiring dari kuburannya dalam kondisi tidak bertangan dan berkaki, mereka adalah orang-2 yang ahli menyakiti tetangganya dan tempatnnya di neraka
2.       BARISAN KEDUA  : Mereka digiring berbentuk babi, mereka adalah orang-2 yang meremehkan sholatnya tempatnya di neraka
3.       BARISAN KETIGA  : Mereka digiring dalam keadaan perutnya ibarat gunung yang penuh dengan ular, kalajengking dan berbentuk keledai, mereka orang-2 yang enggan mengeluarkan  zakat dan shodakhoh tempatnya di neraka
4.       BARISAN KEEMPAT: Mereka digiring dalam keadaan mulut mereka mengeluarkan darah, mereka adalah orang-2 yang berdusta dalam berdagang tempatnya di neraka
5.       BARISAN KELIMA  : Mereka digiring menjadi angin yang berhembus, dimana baunya lebih busuk daripada bangkai, mereka orang yang menyembunyikan perbuatan durhakanya, sebab takut diketahui manusia dan tidak takut kepada Alloh tempatnya di Neraka
6.       BARISAN KEENAM            : Mereka digiring dalam keadaan tenggorokan dan tengkuknya terputus, mereka orang-2 yang suka berbuat menjadi saksi palsu tempatnya di neraka.
7.       BARISAN KETUJUH: Mereka digiring dalam keadaan mereka tidk memiliki lidah dan dari dalam mulutnya keluar kotoran nanah bercampur darah, mereka adalah orang-2 yang enggan memberikan kesaksian ( neraka 0
8.       BARISAN KEDELAPAN      : Mereka digiring dalam kondisi terbalik dimana kepalanya dibawah dan kakinya diatas , mereka adalah orang-2 yang berbuat zina dan mati sebelum bertobat ( neraka )
9.       BARISAN KESEMBILAN     : Mereka digiring dengan wajah hitam, mata biru, dan perut penuh dengan api mereka adalah orang-2 yang memekan harta anak yatim degan cara tidak dibenarkan ( neraka )
10.   BARISAN KESEPULUH      : Merak a digiring dalam keadaan tubuh dengan penuh penyakit kusta dan penyakit kudis, mereka adalah orang-2 yang durhaka kepada kedua orang tuanya ( Neraka )
11.   BARISAN KESEBE:LAS     ; Merka digiring dalam keadaan buta mata dan hatinya,giginya seperti tanduk sapi jantan, bibirnya terbuka lebar sampai kedada, lidahnya menjulur panjang sampai perut bahkan sampai kepaha dan dari perut keluar kotoran mereka adlah yang gemar minum miniman keras.
12.   BARISAN KEDUABELAS    : Mereka digiring dan wajah wajah mereka seperti bulan purnama mereka melewati jembatan syiroth secepat kilat yang menyambar, mereka orang – orang yang berbuat baik , shaleh , beriman dan menjahui perbuatan durhaka , memelihara sholat lima waktu dan meninggalkan dunia dalam keadaan tobat ( Ampunan dan Surga tempatnya )

Catatatn :
Barisan umat dari Nabi Adam sampai Umat akhir zaman sebanyak 120 barisan , Panjang barisan ± perjalanan 4000 Tahun . Lebar Barisan ± perjalanan 2000 tahun , mereka yang beriman sebanyak 3 barisan.

Keutamaan Sholat


Keutamaan Sholat Lima Waktu. Dari Abi Huroiroh sesungguhnya Rosulallohi SAW bersabda “ bagaimana pendapatmu (para sohabat) seandainya ada sungai di depan pintu salah satu dari kamu, lalu orang itu mandi di sungai itu setiap hari lima kali, apakah tersisa suatu kotoran darinya?. Para sohabat menjawab “tidak ada sedikitpun kotoran tersisa ”. Nabi bersabda “ Seperti itulah perumpamaan sholat lima waktu, Alloh SWT melebur beberapa dosa hamba dengan (melakukan ) sholat lima waktu”. Saudara – saudara hadits riwayat Sunan Nasai juz 1 halaman 230-231 tersebut di atas menerangkan bagaimana seorang hamba mendapat ampunan beberapa dosa lantaran sholat lima waktu yang selalu rutin dia lakukan. Kalau disadari betul menurut ilmu agama, sebenarnya banyak hal yang dapat menjerumuskan anak Adam melakukan perbuatan dosa di mata Alloh SWT. Faktor yang menyebabkan terjadinya hal seperti demikian antara lain kekurangpahaman seorang hamba bahwa hal yang dilakukan merupakan sebuah dosa. Faktor lainnya adalah karena memang kepandaian syetan / iblis dalam menggoda anak Adam dengan membisikkan rayuan-rayuan maut menjadikan sebuah maksiyat terasa lezat sehingga banyak orang yang terpikat. Betapa senangnya seorang hamba yang ingin selalu dekat kepada Alloh SWT berharap ridho dan takut akan murkaNYA, ternyata dengan Sifat Maha Penyayang Alloh SWT berkenan mengampuni beberapa kesalahan lantaran sholat wajib lima waktu. Ini merupakan kefadholan, disamping sholat lima waktu merupakan amalan yang paling awal dikoreksi di akhirat sebelum amalan yang lain. Betapa senangnya seorang hamba yang menyadari akan segala kekurangan dan kekhilafan menjadikan mudah melakukan kesalahan di mata Alloh SWT
dikutip dari  http://binanurani.com/keutamaan-sholat-lima-waktu/

keutamaam Shalat tahajud
Oleh : H. Sunaryo A.Y.
Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam   ( Tahajud ) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan dengan Allah SWT.
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)

Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .
Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)

Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )

Waktu Untuk Melaksanakan Sholat Tahajud :
Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )

Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)

Bersabda Rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )

Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.”                        ( HR Bukhari dan Muslim )

Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )

Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :
1) 2 raka’at shalat Iftitah.
2) 8 raka’at shalat Tahajud.
3) 3 raka’at shalat witir.

Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.Rasulullah SAW bersabda :
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya
disiram air.” (HR Abu Daud)

Bersabda Nabi SAW :
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)

Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
(Bahan (materi) di ambil dari buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT”